Minggu, 28 Oktober 2018

Rabbi,Izinkan Kami Memiliki Buah Hati ( Tulis Ulang buku Kayla Mubara dan Tim El Hidaca )

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

KISAH PERTAMA

"Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya ; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut.Tidak ada sehelai daun pun yang gugur dan yang tidak diketahui-Nya.Tidak ada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering,yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata [ Lauh Mahfuzh ].'' [ Al-An'am ( 6 ) : 59 ]


'' Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari,kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari.Setelah itu,diutus kepadanya seorang malaikat,lalu ditiupkan kepadanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara,(yaitu) menetapkan rezekinya,ajalnya,amalnya,dan kecelakaan atau  kebahagiaanya.

Demi Allah,yang tidak ada Tuhan selain-Nya,sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan,sehingga dia melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta.Akan tetapi,telah ditetapkan baginya ketentuan,sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia kedalam surga." [ HR Bukhari no.2969 dan Muslim ].




Delapan Tahun Menunggu 

Arinda Shafa

Itulah usia pernikahan kita,Bang.Usia yang tergolong sudah agak lama dalam membina rumah tangga.Selama itu kita berdua hidup bahagia,bukan ? Ah,sungguh aku tak tega menanyakan pertanyaan itu kepadamu.Sebab,seperti yang sudah-sudah,dirimu pasti akan mengangguk,memekarkan senyum,dan meraih keningku untuk kau kecup dalam-dalam.Ya.,semata-mata agar aku tak menangkap kegalauan yang kau sembunyikan rapat-rapat hingga membuatku selalu tertekan karenanya.

"Maaf," kataku selalu dengan hati yang hempas.

Dengan rasa sesak yang meraja,anganku mengembara mengingat Laila,sahabatku.Delapan tahun pernikahannya dengan sang suami,telah ada empat anak yang menceriakan hari-harinya.Sementara aku ?

"Maaf untuk apa,Yang ? Tak ada yang salah.Rezeki kita hanya sedang ditunda.Itu saja,"katamu sembari mengelus lembut kepalaku.

Allah,betapa sulitnya untuk menjadi ikhlas.I-k-h-l-a-s.Enam huruf yang mudah terucap,tetapi faktanya sangat sulit terealisasi dalam hati.Sepotong hati yang teronggok pilu dengan penyakit iri,seringkali menggugat tanya,"Apakah aku belum pantas untuk memperoleh gelar ibu di usia yang hampir kepala empat ? Sedang diluar sana,ibu-ibu muda usia dua puluhan telah Engkau titipi momongan.Ada yang satu,dua,bahkan tiga.Jika engkau izinkan,aku hanya meminta satu saja."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar