Kamis, 21 Februari 2019

Keutamaan Menghafal Al-qur'an


KEUTAMAAN MENGHAFAL AL-QUR'AN
#Part1

1.Hati seorang individu muslim tidak kosong dari kitab Allah.Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu', "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-qur'an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh".(H.R. At-Tirmidzi).

2.Memperoleh penghormatan dari Rasulullah.Dari Abu Hurairah,ia berkata : Rasulullah mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang.Kemudian Rasulullah mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al-qur'an mereka .Setiap orang diantara mereka ditanya sejauh mana hafalan Al-qur'annya.Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah,"Berapa banyak Al-qur'an yang telah engkau hafal,hai Fulan ?" ia menjawab : "Aku telah menghafal surat ini dan surat ini,serta surat Al-baqarah." Rasulullah kembali bertanya " Apakah engkau hafal surat Al-baqarah ?" Ia menjawab,"betul." Rasulullah bersabda,"Pergilah,dan engkau menjadi ketua rombongan itu !" Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata,"Demi Allah,aku tidak mempelajari dan menghafal surat Al-Baqarah,semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya." Mendengar komentar itu,Rasulullah bersabda,"Pelajarilah Al-Qur'an dan bacalah,karena perumpamaan orang yang mempelajari Al-qur'an dan membacanya,adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik,wanginya menyebar kemana-mana.Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur dan dalam dirinya terdapat hafalan Al-Qur'an adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik." (H.R At-Tirmidzi).

3.Penghafal Al-Qur'an akan memakai mahkota kehormatan.Dari Abi Hurairah,bahwa Rasulullah bersabda, "Penghafal Al-qur'an akan datang pada hari kiamat,kemudian Al-qur'an berkata,"Wahai Tuhanku,bebaskanlah dia,kemudian orang itu dipakaikan mahkota ( kehormatan )."Al-qur'an kembali meminta,"Wahai Tuhanku tambahkanlah,maka orang itu dipakaikan jubah karamah."Kemudian Al-Qur'an memohon lagi,"Wahai Tuhanku ridhailah dia,maka Allah meridhainya."Dan diperintahkan kepada orang itu,"Bacalah dan teruslah naiki ( derajat-derajat surga ),dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan."(H.R At-Tirmidzi).



Wallahu a'lam bi showab.
Bersambung....


Senin, 18 Februari 2019

Taubat

Secara bahasa taubat artinya kembali.

Secara istilah taubat artinya kembali ke jalan Allah Subhaanahu wata'alaa,menyesali,mengakui dosa-dosa kepada Allah serta bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : "Orang yang bertaubat dari dosa maka ia akan kempali seperti orang yang tidak berdosa " (Riwayat Ath-Tabrani).

Sabdanya yang lain : "Sesungguhnya Allah menyukai seorang mukmin yang terjerumus berbuat dosa kemudian ia bertaubat" ( Riwayat Ahmad )

Rasulullah juga bersabda : "Semua anak Adam pembuat kesalahan,dan sebaik-baik pembuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat."

Allah Subhaanahu wata'alaa berfirman : "Maka barangsiapa yang bertaubat setelah ia melakukan kesalahan kemudian ia memperbaiki diri maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." ( Al-maidah : 39 )

Syarat taubat terbagi dua :

1.Syarat taubat dari dosa yang langsung berhubungan dengan Allah subhaanahu wata'alaa :
   
   a.Benar-benar menyesali dosa yang telah dilakukan.

   b.Berazam tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut.

   c.Meninggalkan perkara yang mendatangkan  dosa kepada Allah Subhaanahu wata'alaa baik dosa          besar maupun dosa kecil.

      Contoh perkara dosa besar kepada Allah Subhaanahu wata'alaa : meninggalkan shalat,tidak                  puasa,mengadu nasib ( berjudi ) dll.
      
      Contoh dosa kecil : mengumbar aurat,mubazir,pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.

2.Syarat taubat dari dosa yang tidak langsung berhubungan dengan Allah,melainkan melalui  perantara hubungan dengan manusia.

   a.Menyesali dengan sungguh - sungguh atas dosa kepada oranglain tersebut.

   b.Meninggalkan perkara yang mendatangkan dosa dengan manusia.

   c.Berazam dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perkara-perkara yang mendatangkan       dosa yang berhubungan dengan manusia ( mu'amaidh).

   d.Meminta maaf kepada orang yang telah kita dzolimi,memberikan ganti rugi mengembalikan                barang-barang yang telah diambil ( jika dosa terkait dengan harta ).

Contoh dosa-dosa dengan manusia :

a.Dosa terkait harta,contohnya : hutang yang tidak dibayar,harta yang dicuri iatau di rampas.

b.Dosa yang berhubungan dengan pribadi : memukul,menyiksa dengan benda tajam,mengurung dll.

c.Dosa yang berhubungan dengan agamanya : mempermalukan didepan publik,memfitnah,mengumpat.

d.Dosa yang berhubungan dengan keluarganya : menzinahi anak gadis orang lain dll.

Semoga kita termasuk orang-orang yang segera bertaubat ketika melakukan kesalahan,kapanpun dan dimanapun,ampunan dan kasih sayang Allah itu begitu luas.

Wallahu a'lam bishowab.